Tiap hari ada saja yang nanya SSD mana yang bagus, mungkin post ini bisa membantu anda dalam memilih SSD.
DISCLAIMER : Pada bagian menentukan merk, ini adalah pendapat pribadi saya. terseraha anda ingin mengakuinya atau tidak.
NOTE : SSD lebih bagus dari HDD. HDD cuma bagus di value per gigabyte. Jangan ragu beli SSD. Bahkan SSD termurah sekalipun akan memberikan pengalaman yang menyenangkan. No more 100% Disk. Gak ada lagi lag parah ketika paging hidup (buat yang RAM rendah).

Yang pertama : Tentukan tipe SSD

SSD konsumer saat ini terbagi menjadi 4 jenis, yaitu :

  • 2.5″ SATA,
  • mSATA
  • M.2 SATA
  • M.2 NVMe

dan di M.2 ada 4 jenis ukuran. yang umum dipakai hanya m.2 2280 (paling banyak dipakai), m.2 2242, dan m.2 2230.2.5″ SATA sudah pasti didukung oleh banyak perangkat. PC/laptop/netbook. Untuk slot mSATA, pastikan laptop kalian ada slotnya, begitu juga dengan M.2. Dan M.2 Juga kalian harus tau ukuran yang tepat dan apakah laptop/PC kalian support hanya SATA, SATA&NVMe, atau hanya NVMe. Cara melihatnya lihat slot m.2 di laptop/PC kalian.

jika cocok dengan key M, maka laptop kalian support NVMe. Biasanya support SATA juga tetapi laptop/PC baru ada yang tidak support (Ryzen laptop). Bila key B, hanya support SATA. Bila laptop kalian hanya support NVMe PCIe X2 (E5-476G contohnya) beli SSD PCIe X4 gak akan sia-sia. Performa sequential (speed yang biasanya ada di iklan) memang tidak akan tercapai, tapi speed Random R/W nya yang bakal kit rasakan sehari-hari akan tetap lebih tinggi daripada beli SSD PCIe X2 dan suhu akan lebih adem karena tidak full performance.

Yang kedua adalah tentukan kapasitas SSD :

Apabila cuma buat OS dan program ringan (office, browser, light photo/video editing), maka 120/128GB sangat cukup (kebanyakan orang C hanya 100GB). Tapi tidak ada salahnya invest sedikit dan beli 240/250/256GB karena harganya sudah tergolong murah. Dan juga bisa dipartisi menjadi 2 untuk menuruh data yang butuh akses cepat (dokumen, tempat photo/video untuk di import/export). Perlu diingat bahwa kombinasi SSD kecil+HDD besar biasanya hanya akan berpengaruh pada OS dan program yang berada di C. Load game di HDD, impor/ekspor video di HDD tetap memakan waktu. Bila ingin Full SSD, saran saya beli lah SSD minimal 500GB/512GB dan juga TBW.

Ini yang paling penting, yang ketiga adalah lihatlah spesifikasinya :

Lihatlah spesifikasi keseluruhan. biasanya terdapat pada datasheetnya. Carilah “Tipe SSD datasheet” di google, lalu di lihat dengan seksama. Lihatlah :

  • Speed Sequential. Speed sequential hanya beguna saat kita membaca/menulis data besar. ini biasanya speed yang dipromosikan oleh vendor.
  • Random R/W. Speed random R/W (satuan IOPS) ini yang menentukan seberapa cepatnya SSD dikehidupan sehari-hari (booting, load game, akses dokumen/file), semakin besar semakin bagus.
  • TBW(Tera Byte Written). TBW merupakan satuan ketahanan suatu SSD. Cara melihat bagus/tidak adalah lihatlah kapasistas SSD dan bandingkan dengan TBWnya. Contoh adalah SSD 120GB dengan TBW 45TBW. berarti kita dapat menulis ulang ini SSD sebanyak (45TB*1024GB)/120=384 Kali. Terlihat banyak, tapi ternyata tidak. Satu persen dari 45TB adala 45GB. Dimana buat satu kali install ulang aja udah mengurangi 1% health SSD mu!. Semakin tinggi TBW, semakin bagus. Dan TBW juga akan naik apabila kita beli kapasitas lebih tinggi. dan biasanya nambahnya 2x lipat. Contoh SSD A 120GB 45BW, SSD A 240GB 90TBW. Penggunaan TBW tergantung orang. Kalau suka inul/tulis file besar, maka TBW akan cepat tercapai dan butuh TBW besar. Saya sendiri dalam setengah tahun memakai 10TBW, tapi teman saya sudah 3 Tahun baru saja mencapai 10TBW. 
  • Controller yang dipakai. Controller yang dipakai juga penting, agar kita bisa tau seperti apa cara kerja si SSD. untuk melihat data controller, cukup liat controller yang dipakai di datasheet SSD dan cari “Controllernya Datasheet”. Dan juga membuat panas/ademnya SSD ya si controller ini. Controller Sillicon Motion cenderung lebih adem daripada Realtek/ASOLID
  • DRAM. DRAM ini berguna sebagai cache si SSD. ini yang membuat SSD kita sangat kebut dan tetap kebut ketika menulis file besar. SSD yang ada DRAM biasanya terdapat tulisan “SLC Caching/DRAM Cache”. SSD DRAMLESS biasanya memakai cache di sebagian free space SSD. ini yang menyebabkan SSD DRAMLESS melambat ketika spacenya makin penuh.

Dan tipe NAND. terdapat 4 tipe nand. SLC, MLC, TLC, QLC. huruf depan pada singkatang tersebut menunjukin bit yang disimpan pada cell, Single=1, Multi=2, triple=3, quad=4. makin rendah bit, kualitas nand lebih baik tapi lebih mahal. saat ini yang biasa dipakai hanyalah MLC dan TLC. Jangan beli SSD QLC apabila ingin menyimpan OS atau editing. Karena memiliki TBW yang sangat rendah (Samsung QVO 1TB hanya punya 360TBW. sangat rendah untuk SSD 1TB). Dan juga apabila cache habis, SSD QLC bisa lebih lambat dari HDD!

Jangan beli SSD dengan spesifikasi yang tidak jelas! Karena biasanya vendor menyembunyikan sesuatu. Ibarat beli kucing dalam karung.

Yang keempat adalah tentukan merk :

Ini sih pribadi saya, saya merekomendasikan SSD ADATA, Samsung, HP, dan WD. Karena spesifikasi mereka jelas dan klaim garansi mudah. Lalu rata-rata SSD mereka sudah ada DRAM-nya dan memakai NAND yang cukup bagus. Saya tidak merekomendasikan V-GeN karena pengalaman pribadi beli V-GeN Hyper NVMe 512GB, 2x kali dapet ampas (matot) dan controllernya pun berbeda. Ada yang SM2262EN dan SM2263XT (SM2262EN lebih bagus). Harganya emang murah, tapi spesifikasi V-GeN yang sangat tidak jelas di websitenya tercermin dengan produknya.

Yang kelima adalah cari review dan benchmark di internet :

cari review di web besar macam anandtech, notebookcheck, jagatreview, mydigitallife, storage life, dll. YouTube juga boleh, tapi biasanya tidak rinci.

Yang kelima adalah purna jual :

Bagaimanapun juga, SSD buatan manusia. Pikirkan garansi. Jangan beli SSD merk tidak jelas/beli dari luar negeri dengan garansi yang tidak jelas. Karena ketika rusak, kalian kehilangan data, tidak bisa klaim garansi lagi.

lalu yang ingin saya bicarakan lagi adalah tentang Suhu. Berbeda dengan HDD, SSD emang lebih cenderung panas. apalagi yang sudah NVMe. Tapi perlu diingat juga, SSD tidak terlalu suka dingin-dingin. NAND dibawah 20C cenderung membuat chip NAND stress. Suhu ideal SSD adalah 20~80C. Jadi kalau ada SSD kalian idle saja 50-an C, itu emang panas tapi itu gak bikin SSD kalian rusak.